PENDIDIKAN - Penulisan berita berdasarkan wawancara memerlukan ketelitian dalam menyampaikan informasi dengan akurat, seimbang, dan sesuai dengan konteks yang dibahas. Berikut adalah langkah-langkah dan elaborasi penulisan berita dari hasil wawancara:
1. Persiapan Sebelum Wawancara
Riset: Sebelum melakukan wawancara, penting untuk melakukan riset tentang topik dan narasumber. Hal ini membantu untuk menyusun pertanyaan yang relevan dan mendalam.
Siapkan Pertanyaan: Pertanyaan yang baik adalah yang terbuka, memungkinkan narasumber memberikan jawaban yang mendetail, bukan sekadar "ya" atau "tidak."
2. Wawancara
Mulai dengan Pendahuluan: Mulai wawancara dengan pengantar singkat tentang tujuan wawancara. Buat narasumber merasa nyaman.
Catat atau Rekam: Gunakan alat rekam agar dapat menangkap setiap kata yang disampaikan oleh narasumber, atau jika tidak memungkinkan, catat poin-poin penting.
Fleksibel dalam Pertanyaan: Meskipun sudah ada daftar pertanyaan, jangan ragu untuk menyesuaikan atau menggali lebih dalam jika ada jawaban yang menarik.
3. Proses Penulisan
Tentukan Sudut Pandang (Angle): Setelah wawancara selesai, tentukan sudut pandang atau angle berita yang sesuai dengan materi yang diberikan oleh narasumber. Pilih aspek yang paling relevan dan menarik.
Gunakan Kutipan: Sisipkan kutipan langsung dari narasumber untuk memberikan otentisitas pada berita. Namun, pastikan kutipan tersebut relevan dan tidak keluar dari konteks.
Susun Secara Kronologis: Jika berita menceritakan peristiwa, urutkan informasi berdasarkan kronologi untuk memudahkan pembaca mengikuti alur cerita.
Seimbangkan Fakta dan Opini: Fakta yang disampaikan narasumber harus dilaporkan secara objektif. Jika ada opini yang kontroversial, berikan ruang untuk pendapat pihak lain agar berita tetap berimbang.
4. Penyuntingan
Cek Akurasi Fakta: Setelah penulisan selesai, pastikan setiap informasi yang ditulis telah sesuai dengan hasil wawancara. Periksa nama, tanggal, dan data lainnya.
Baca juga:
Pengertian Blog, Struktur Umum dan Jenisnya
|
Jaga Kualitas Bahasa: Gunakan bahasa yang jelas, ringkas, dan tidak berbelit-belit. Hindari jargon teknis yang mungkin tidak dipahami oleh pembaca umum.
Edit Kutipan Secara Etis: Jika kutipan terlalu panjang atau tidak jelas, edit dengan hati-hati agar tetap sesuai dengan maksud narasumber.
5. Kesimpulan dan Penutupan
Ringkasan atau Kesimpulan: Akhiri berita dengan ringkasan atau kesimpulan dari poin-poin penting yang disampaikan narasumber. Bisa juga menutup dengan pandangan narasumber tentang masa depan atau langkah selanjutnya terkait topik yang dibahas.
6. Pemberian Judul
Judul yang Menarik: Buat judul yang menarik dan mencerminkan inti dari berita. Judul harus singkat, tetapi cukup kuat untuk menarik perhatian pembaca.
Contoh Struktur Berita Berdasarkan Wawancara:
Judul: Kepala Dinas: Pemanfaatan Teknologi Digital Mampu Menggenjot Ekonomi Desa
Lead (Pembukaan):
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten X mengungkapkan bahwa pemanfaatan teknologi digital di desa-desa berpotensi besar untuk meningkatkan perekonomian lokal. Hal tersebut disampaikan dalam wawancara eksklusif dengan media.
Isi (Kutipan dan Fakta Utama):
"Teknologi digital memungkinkan desa-desa yang sebelumnya terpencil dapat terhubung dengan pasar yang lebih luas, " ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Budi Santoso. Menurutnya, dengan akses internet yang lebih baik, desa-desa dapat memasarkan produk lokal mereka secara online dan meningkatkan pendapatan warga.
Budi juga menyoroti pentingnya pelatihan digital bagi masyarakat desa agar mereka dapat memanfaatkan teknologi tersebut dengan optimal. "Kami telah meluncurkan program pelatihan di 10 desa dan hasilnya sangat positif, " tambahnya.
Penutup:
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan lebih banyak desa yang bisa terangkat perekonomiannya melalui inovasi digital.
Penulisan berita dari wawancara menuntut keahlian dalam mengolah informasi agar sesuai dengan prinsip-prinsip jurnalistik: akurat, berimbang, dan relevan bagi pembaca.
Jakarta, 16 September 2024
Hendri Kampai
Wartawan Utama, Ketua Umum Jurnalis Nasional Indonesia (JNI)