BANTEN – Kesadaran pada sungai sebagai sumber kehidupan dan peradaban dicetuskan dalam Deklarasi Cisadane Bebas Sampah dan Bebas Limbah 2045 yang bertempat di Riverfront Edu Center Banksasuci Gading Serpong, Rabu, (10/05/2023).
Deklarasi ini diprakarsai oleh Penggiat dan Aktivis Lingkungan Hidup yang concern dalam pelestarian Sungai Cisadane, Banksasuci Foundation.
Kegiatan dimulai dengan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengangkat tema Pencanangan Program Cisadane Bebas Sampah dan Limbah 2045 yang dihadiri stakeholders Pentahelix (Government, Community, Corporate, Akademisi dan Media).
Hadir pada kegiatan tersebut dari BBWSCC, BIK Mabes Polri, Korem 052/Wijayakrama, Dinas PUPR Banten, Dinas Lingkungan Hidup Se-Tangerang Raya, Perumdam Tirta Benteng, PT. PITS, PT. Indah Kiat Pulp and Paper, Tbk., PT. KKM, Summarecon Serpong, Ekowisata Keranggan Tangsel, YAPELHI, Forum Wartawan Tangerang dan JMSI Banten.
Baca juga:
Amsakar: Selamatkan Bumi dari Sampah
|
Pembina Banksasuci, Uyus Setia Bhakti mengungkapkan bahwa dasar penyelenggaraan tersebut adalah merupakan langkah awal kolaborasi dan sinergi seluruh stakeholders dalam pelestarian lingkungan Sungai Cisadane.
“Tentu kita telah belajar dari Sungai Terkotor di Dunia yaitu Citarum, maka untuk berbuat aksi nyata pelestarian Sungai Cisadane jangan menunggu jadi Sungai Terkotor terlebih dahulu baru sibuk buat program, kita mulai apa yang bisa kita perbuat saja dlu dengan Sungai Cisadane, ” Ungkapnya.
Sekjend Yayasan Peduli Lingkungan Hidup Indonesia YAPELHI, Dandhi Mahendra mengingatkan tentang keberadaan sungai dalam ruang bangsa dan menjadi akar dari peradaban.
“Sungai adalah sumber peradaban. Sejarah bangsa-bangsa besar semua dimulai di pinggir sungai. Melihat sejarah ini, maka merawat dan memelihara sungai merupakan bagian dari keberadaban dari sebuah bangsa yang telah menetapkan Kemanusian yang Adil dan Beradab dalam filosofi dasarnya, ” tegas Dandhi Mahendra.
Sementara itu, M. Ali Mu’min yang mewakili Perumdam Tirta Benteng Kota Tangerang mendukung penuh pelestarian Sungai Cisadane karena merupakan air baku utama pengolahan air yang dilakukan perusahaanya.
“Kami Apresiasi dan mendukung sepenuhnya pelestarian Sungai Cisadane dan tentu kami siap akan berkolaborasi mewujudkan program berkesinambungan kedepan, ” ujarnya.
Dari unsur Corporate, Chandra Gunawan yang mewakili PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. menyatakan mendukung program pencanangan Cisadane Bebas Sampah dan Bebas Limbah 2045.
“Pelestarian Sungai Cisadane yang berkelanjutan menjadi salah satu program prioritas kami, tentu kami akan mendukung sepenuhnya apa yang hari ini kita Deklarasikan, ” Tegasnya.
Hadir sebagai salah satu unsur negara, Kasrem 052/Wijayakrama Kolonel Indarto turut berbagi pengalaman dalam pelestarian Sungai salah satunya Sungai Citarum.
“Kebetulan sebelum jadi Kasrem saya pernah menjadi Dandim di 3 Kota/Kabupaten, serta diminta turut berpartisipasi dalam Program Citarum Harum, saya mengapresiasi semangat para Penggiat yang menggelora dalam pelestarian Sungai Cisadane, nanti saya bagikan pengalaman saya lebih panjang kalau waktunya cukup, ” paparnya.
Mewakili unsur media massa, Ketua Forum Wartawan Tangerang (FORWAT), Andi Lala akan terus bersinergi mensosialisasikan dan berita baik langkah dan aksi nyata pelestarian Sungai Cisadane.
“Berita baik dan informasi positif dalam Pelestarian Sungai Cisadane akan terus kami publikasikan sebagai edukasi informasi bagi masyarakat, ” tukasnya.
Acara ditutup dengan Deklarasi dan Pembubuhan Tanda tangan seluruh stakeholders di Bantaran Sungai Cisadane. ***