Bina Ketahanan Wilayah, Korem 052/Wijayakrama Gelar Komunikasi Sosial dengan Keluarga Besar TNI

    Bina Ketahanan Wilayah, Korem 052/Wijayakrama Gelar Komunikasi Sosial dengan Keluarga Besar TNI
    Komandan Korem Brigjen TNI Rano Tilaar

    Tangerang - Maraknya radikalisme dan intoleran serta terorisme di Indonesia harus disikapi dengan pencegahan dan pendekatan, juga pentingnya edukasi untuk bijak menyikapi media sosial.

    Untuk itu, Komando Resort Militer 052/Wijayakrama mengadakan kegiatan Komsos (Komunikasi Sosial) Dengan tema ‘Mencegah Gerakan Radikalisme, Intoleran dan Terorisme’ di aula Sudirman Korem 052/WIjayakrama, Jumat (17/6/2022).

    Komandan Korem Brigjen TNI Rano Tilaar mengatakan bahwa sudah menjadi tugas teritorial yang menjadi tupoksinya.

    “Karakteristik dan spesikasi wilayahnya, tugas Korem adalah antara lain , ketahanan sosial (sospolbudek ), wilayah (geografi), demografi (masyarakat). Sospolsekbud adalah rumah juang sedangkan masyarakat adalah alat juang, ” katanya dengan ramah.

    Metode pembinaan ketahanan wilayah, sambungnya, komsos dan bakti TNI.

    “Komsos dilakukan kepada tokoh masyarakat, agama dan lain-lain, untuk pembinaan ketahanan wilayah memberikan imun agar ideologi semakin mantap agar paham anti NKRI (radikal kiri, radikal kanan dan radikal lainnya) agar genarasi muda paham, sebab mereka adalah calon pemimpin masa depan. Banyak sekali kegiatan antara lain saka pramuka, PMI, PMR, Karang Taruna, KNPI dan lainnya, ” tutur Danrem Brigjen TNI Rano Tilaar dengan semangat.

    Sedangkan bakti TNI, tambahnya, melalui TMMD program dari Mabes TNI. 

    “TNI melalui TMMD program dari Mabes TNI sementara karya bakti adalah swadaya antara perusahaan yang eksis melalui CSR ke Komando teritorial mengajak masyarakat dalam kemanungalan TNI. Ketahanan nasional bisa terwujud dengan TNI sebagai garda depan dengan bantuan komando cadangan (masyarakat terlatih/bela negara) dan masyarakat  biasa dalam doktrin perang semesta. Ancaman proxy harus diwaspadai agar masyarakat dapat maju, ” ujar Danrem yang dikenal ramah dan rendah hati ini.

    Selanjutnya, Korem 052/Wijayakrama membawahi ada 4 Komando Distrik Militer (Kodim). 

    “Korem 052/Wijayakrama yaitu Kodim Jakarta Utara meliputi Kepulauan Seribu sebagai lumbung nasional beras sebab ada gudang Bulog (Badan Urusan Logistik) ada juga pabrik pengolahan dari padi menjadi beras. Kodim Jakarta Barat adalah daerah rawan konflik SARA (Suku, Agama dan Ras) sejak zaman penjajahan, terutama etnis Tionghoa. Kodim Tangerang Selatan merupakan serambi Banten yang berada di provinsi Banten namum lebih betawi. Kodim Tangerang kota berdekatan dengan administrasi provinsi Jakarta, di dalamnya banyak Peguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), banyak juga Civitas Akademika, ” urainya.

    Sedangkan kabupaten Tangerang, terangnya, letaknya dekat dengan Provinsi Banten.

    “Kabupaten Tangerang letaknya dekat dengan  kota-kota lain di provinsi Banten seperti Serang, Pandeglang, dan lainnya. Banyak pesantren baik tradisional maupun pesantren modern banyak sekali pengasuh atau pemilik pesantren, ada juga ulama dengan kegiatan haul yang mengundang banyak masyarakat, ” ungkap Danrem yang pernah bertugas di Solo.

    Seperti yang kita ketahui, bahwa Media sosial sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat yang jauh jadi dekat yang dekat bisa jadi jauh.

    “Sel-sel Teroris untuk merekrut anggota tidak harus bertemu tetapi hanya melalui media sosial, dan ini sangat berbahaya sekali. Media sosial bisa membuat seseorang yang jauh jadi dekat dan yang dekat bisa jadi jauh. Misalnya seseorang yang mau mencari teman yang sudah lama tidak bertemu bisa lewat Facebook (salah satu contoh yang jauh bisa jadi dekat-Red). Yang dekat bisa jadi jauh yaitu apabila satu keluarga bertemu dan mereka asyik dengan HP nya masing-masing, ” ungkapnya 

    Sementara itu, Yayan Sofiana S selaku Wakil Sekretaris FKPPI Kota Tangerang bersama Yani Sekretaris HIPAKAD mengatakan radikalisme kiri, kanan intoleran sangat berbahaya jika tidak dicegah. 

    “Berharap jaga persaudaraan, persatuan dan kesatuan, dan kepada masyarakat bahwa ada persamaan dan perbedaan, ” kata Yayan Sofiana dengan tegas.

    Organisasi KBT (Keluarga Besar Tentara), melakukan persuasif dan penguatan kepada masyarakat bahwa perbedaan ada diselesaikan melalui musyawarah (tidak melalui tindakan anarkis) sehingga bisa jadi kekuatan . 

    Yani selaku Sekretaris Himpunan Putra-Putri Angkatan Darat (HIPAKAD) menjelaskan Generasi milineal agar paham bahaya radikalisme.

    “Generasi Milenial agar paham bahaya radikalisme, bentengnya adalah agama.
    Bahwa media sosial perlu disaring lagi tidak asal menerima, perlu peran sekolah dan keluarga, ” ujar Yani dengan ramah.

    Yayan berharap dapat membantu Korem di masyarakat.

    “Harapannya sebagai Ormas dapat membantu Korem sebagai perpanjangan tangan kepada mayarakat, sebagai bela negara. Bekal pengetahuan dari Danrem diantarkan ke masyarakat agar tahu dan juga turut aktif berperan di masyarakat, serta sering melaksanakan kegiatan Komsos, ” tambah Yayan. 

    Nantinya tidak hanya Ormas KBT saja yang hadir tetapi Ormas - Ormas lain pada kegiatan berikutnya. Hadir pada kegiatan ini hampir 70 orang, dari Pemuda Panca Marga, FKPPI, HIPAKAD dari wilayah Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, Jakarta Barat dan Jakarta Utara. (***)

    Korem 052 Wijayakrama Tangerang
    Indonesiasatu.co.id

    Indonesiasatu.co.id

    Artikel Sebelumnya

    Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Figure...

    Artikel Berikutnya

    Novita Wijayanti Apresiasi Progres Pembangunan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Deteksi Dini Gangguan Kamtib, Lapas Tembilahan Pindahkan Empat Warga Binaa
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami